Minggu, 23 Januari 2011

HATI YANG TERKOYAK


  Kehidupan menjadi sebuah bayangan semu saat hati tak lagi menemukan secerca bahasa cinta, mati dan tak lagi bergetar. Hidup menjadi sesuatu yang tak lagi bermakna ketika semua telah terendap dalam larah, diam tak berkata. Apa yang telah terjadi dengan hati ini?? Aku bingung dengan bahasa hatiku, bingung dengan ruang perasaanku sendiri…saat hati ini takut berbicara tentang bahasa cinta. Hatiku menjadi takut mengungkapkan bahasa cinta…saat semuanya menjadi semu tak berarti, aku memilih terdiam dalam ruang kamarku yang sepih dan membisuh. Aku takut dengan keramaian yang menggores luka dalam ruang perasaanku.
Keramaian, kegembiraan, keceriaan bagiku merupakan sebuah kemunafikan…saat jiwa ini dilanda kesunyian, tak ada yang mampu memahami ruang perasaan ini. Aku berharap ada sosok yang datang dan menghampiri jiwa yang sunyi ini…mengobati kesepihan hatiku. Aku dalam kesunyian kamar ini tak lagi mampu menguraikan kata-kata yang berarti dalam hidupku, aku berteman dengan keramaian dalam jiwa yang sepih dan rapuh. Aku ingin berteriak dalam keheningan malam saat semua orang terlelap dalam tidur dan indahnya mimpi, namun teriakku tak akan berarti.
Aku takut melangkah untuk menggapai cita-citaku, langkahku hampir terhentikan oleh sejuta benturan kehidupan yang tak terhentikan. Berhenti tak berkata dan diam membisu..!!!


Untaian bahasa hati Matengo…!!!

Abd. Rohman Salam
Ruang Kamarku, 27 Oktober 2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar